Biogarafi Singkat Adamas Belva Syah Devara Adaptasi Wikipedia

Adamas Belva Syah Devara

      Adamas Belva Syah Devara adalah anak pertama dari tiga bersaudara.  Ia lahir di Jakarta pada tanggal 30 Mei 1990.  Kedua orang tua Belva bekerja sebagai pegawai negeri sipil.  Meskipun Belva bukan terlahir dari keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi, orang tua Belva selalu berusaha memberikan pendidikan terbaik sejak kecil.  Nilai - nilai yang ditanamkan inilah yang membuat Belva ingin agar semua anak - anak di Indonesia mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas.
      Belva menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Islam Al Azhar 8, dan pendidikan atas di SMA Presiden, sebuah sekolah semi-militer bertaraf Internasional.  "Saya dulu dikenal sebagai murid yang cemerlang, dengan kecerdasan di atas rata - rata teman seusia saya," ujar Belva.  Selama SMA, ia selalu meraih peringkat satu dan banyak menjuarai berbagai kompetisi olimpiade ilmiah, pidato, dan debat berbahasa inggris.  "Berkat kerja keras saya dalam mengikuti kompetisi tersebut, saya mendapatkan beasiswa penuh dan tidak perlu membebani orang tua dengan mengeluarkan uang sepeserpun untuk biaya pendidikan SMA saya," tambah Belva.  Tidak hanya itu, Belva juga aktif dalam berorganisasi, dan ia juga terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Presiden.
    Pada tahun 2007, Belva juga terpilih dalam mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan studinya di Nanyang Technological University, Singapura, institut teknik terbaik di Asia.  Ia termasuk dalam salah satu dari delapan siswa Indonesia.  Puncaknya pada tahun 2011, Belva berhasil meraih tiga medali emas prestisius dari Nanyang Tecnological University.  "Sembari kuliah, saya juga mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan berpengaruh di Singapura, berkat prestasi yang saya dapatkan," ucap Belva.  Bukan itu saja, Belva juga dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pelajar Indonesia Singapura dan dinobatkan menjadi Young Leader for Indonesia 2011 oleh McKinsey dan Company.
  Pada tahun 2013, ia melanjutkan pendidikan pascasarjananya dan juga menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di Harvard University, Cambridge, Massachusetts, dan Stanford University, Palo Alto, California sekaligus, dua universitas paling bergengsi di dunia.  Karena berprestasi dalam bidang akademis, Belva juga mendapatkan kesempatan terdaftar sebagai mahasiswa tamu di Massacushetts Institute of Technology, yang juga merupakan salah satu universitas terbaik di dunia.
    Usai menyelesaikan semua studinya di Amerika Serikat, pada 2016 ia memutuskan untuk kembali ke tanah air demi fokus membesarkan Ruangguru yang sebelumnya telah dikelola oleh Iman Usman.  Kepulangannya ini sekaligus menandakan ia mengambil alih pimpinan Ruangguru.  Belva berkata, "Saya benar - benar tidak menyangka dan bersyukur sekali Ruangguru dengan segera, berkembang pesat lima kali lipat, di bawah komando saya."  Ia sendiri bersama Iman Usman mendapatkan penghargaan sebagai pemuda di bawah usia 30 tahun tersukses dalam bidang consumer technology versi Majalah Forbes Asia.

Komentar